Deskripsi
Proyek Kemanusiaan merupakan bagian Program MBKM untuk mahasiswa yang tertarik mempelajari dan berkontribusi pada kegiatan yang dilakukan oleh organisasi kemanusiaan secara langsung. Kegiatan kemanusiaan yang dimaksud tidak terbatas pada kegiatan memberikan bantuan atau dukungan bagi korban
bencana alam (gempa bumi, banjir, tsunami, dan lain-lain.), bencana sosial (konflik,kekeringan, dst.), atau bencana multidimensional (pandemi, dan lain-lain). Selain
proyek yang disusun untuk merespon kegiatan pada masa tanggap darurat, proyek kemanusiaan juga dapat disusun dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan
masyarakat, mitigasi, atau mengurangi risiko berbagai bentuk bencana yang ada.
Skema
Proyek kemanusiaan diinisiasi oleh mahasiswa/kelompok mahasiswa dengan dukungan dosen pembimbing atau dengan dukungan organisasi mitra. Proposal
yang disusun mahasiswa dengan dosen pembimbing pada tahap berikutnya perlu disetujui juga oleh organisasi mitra dan begitu pula sebaliknya. Proposal yang
disusun mahasiswa dengan organisasi mitra dalam tahap berikutnya harus disetujui oleh pembimbing.
Secara umum proposal proyek kemanusiaan disusun oleh mahasiswa mengikuti analisis situasi serta sesuai dengan jenis bencana yang ada. Proposal ini berisi:
- Lokasi pelaksanaan proyek kemanusiaan dan target penerima manfaatnya.
- Analisis mengenai kesenjangan antara kemampuan masyarakat/komunitas dalam menghadapi bencana dengan dukungan yang diberikan oleh pemerintah
dan berbagai pihak lain yang relevan. - Logical framework yang ditujukan untuk mengurangi atau menutup kesenjangan yang ada dalam analisis kesenjangan pada bagian sebelumnya.
- Capaian pembelajaran yang akan diperoleh mahasiswa dalam proyek kemanusiaan ini serta para pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah disusun. Capaian pembelajaran dapat berisi:
a. Capaian pembelajaran bersifat konseptual yang dapat diperoleh dengan cara mengambil mata kuliah/kegiatan pelatihan/kursus di luar kampus atau menyusun studi yang relevan dengan proyek kemanusiaan yang dilaksanakan.
b. Capaian pembelajaran bersifat praktis yang diperoleh melalui pelaksanaan proyek kemanusiaan di lapangan. - Sumber dana pelaksanaan proyek kemanusiaan.
Proyek kemanusiaan yang disusun untuk merespons situasi tanggap darurat, tingkat kedalaman dan detail proposal proyek bisa disesuaikan dengan keadaan yang ada. Namun, kelima komponen kunci di atas tetap harus dijabarkan dengan jelas. Pendanaan dapat dilakukan melalui UNUSA ataupun pihak luar.
Bobot Satuan Kredit Semester (SKS)
Pelaksanaan kegiatan proyek kemanusiaan selama 6 (enam) bulan disetarakan dengan 20 (dua puluh) SKS. Dua puluh SKS tersebut dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti program tersebut, baik dalam kompetensi keras (hard skill) maupun kompetensi halus (soft skill) sesuai dengan capaian pembelajaran yang diinginkan.